44 research outputs found

    Teachers' Strategies in Teaching Speaking Lessons on Introvert Students in Madrasah Aliyah (MA) Ja-Alhaq Bengkulu

    Get PDF
    Strategi Guru Bahasa Inggris Dalam Mengajar Materi Speaking Terhadap Siswa Yang Berkarakteristik Introvert di Madrasah Aliyah (MA) Ja-alHaq Bengkulu. Kemampuan sesorang dalam berkomunikasi sering dipengaruhi oleh karakteristik kepribadiannya. Berdasarkan penelitian para ahli, terdapat dua karakter utama dalam diri seseorang, yaitu ekstrovert dan introvert. Siswa yang berkarakter introvert memiliki kemampuan yang tidak sama dengan siswa ektrovert dalam berkomunikasi bahasa asing. Untuk mengatasi problem tersebut, guru Madrasah Aliyah (MA) Ja-alHaq—sebagai objek penelitian ini—beberapa strategi agar kemampuan speaking siswasiswinya meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan deskripsi dari guru bahasa Inggris di Indonesia yang berpengalaman dalam pengajaran speaking terkait dengan tantangan dan strategi dalam proses belajar mengajar bagi siswa yang berkarakteristik introvert. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa para guru disarankan untuk menerapkan diskusi, main peran, story telling, dan wawancara. Di samping itu, guru juga harus mengetahui karakter dari peserta didiknya karena dengan mengetahui kepribadian peserta didik, para guru dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat untuk diterapkan di kelas

    DETERMINAN KESUKARELAAN KARYAWAN DALAM MELAKSANAKAN PEKERJAAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari faktor-faktor yang membuat karyawan secara sukarela mengerjakan pekerjaan mereka. Faktor kesukarelaan ini dihubungkan dengan komitmen, kepuasan kerja dan budaya organisasi. Penelitian ini dilakukan pada 17 Cabang KSP Milan. Pengambilan sampel menggunakan metode convenience sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja akan membuat karyawan melakukan pekerjaannya dengan sukarela. Sedangkan komitmen organisasi dan budaya organisasi belum mampu membuat karyawan untuk melakukan kesukarelaan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Hal ini menunjukkan bahwa setiap karyawan menginginkan adanya timbal balik, antara apa yang didapatkan berupa gaji, dengan apa yang diberikan kepada perusahaan berupa tenaga dan fikiran. Semakin karyawan merasa bahwa apa yang didapatkan dari perusahaan dirasa memuaskan, maka akan membuat karyawan semakin rela dalam melakukan pekerjaanya. &nbsp

    Metaphorical expressions in the book Ngawur Karena Benar by Sujiwo Tejo: A pragmatic approach

    Get PDF
    This study concerns on metaphorical expressions in the book Ngawur Karena Benar written by Sujiwo Tejo and their nonliteral meaning. In finding the metaphorical expressions, researchers used the theory of metaphor. Otherwise, in analyzing the nonliteral meaning, it was used relevance approach. According to relevance theory, the process of interpreting a metaphorical expression comprises the following steps: decoding the linguistic input by arraying possible meanings of an utterance and drawing inferences by taking into account both the results of linguistic decoding. The problems are to answer: 1) what metaphorical expressions can be found in the book Ngawur Karena Benar by Sujiwo Tejo, 2) what are the meanings of the metaphorical expressions used in the book. This study applied qualitative research method by employing document analysis approach to get detailed data description from the object analysis. Results of this study revealed that the metaphorical expressions are used to deliver a complicated circumstance in revealing the real condition. In line with the finding, the nonliteral meaning of the metaphorical expression needs an intralinguistic that is the information we can receive by decoding the linguistic input while the extralinguistic factor is the assumptions taken from context by drawing inferences

    THE USE OF GENRE-BASED APPROACH IN THE CONTEXT OF ENGLISH FOREIGN LANGUAGE CURRICULUM DEVELOPMENT AT ISLAMIC SCHOOLS IN INDONESIA

    Get PDF
    The genre-based approach has been known to characterize pedagogical practices during the implementation of the 2006 school-level curriculum. Despite its prevalent use and overwhelming support by school stakeholders, the efficacy of this approach was nonetheless questionable. This paper aims to revisit the 2006 School level curriculum, its plausibility and compatibility with individual contexts and its bearing on EFL practices. It also discusses the Genre-based approach in terms of its underlying paradigms, and possible variables and contextual factors which might have impinged on its implementation. Some research findings on the adoption of the approach in Southeast Asia context are also presented to provide insights into how the Genre-based approach could be efficiently adopted. This essay concludes with some ideas for the amendment to the 2006 school- level curriculum and how the genre-based approach might still be relevant in the context of teaching writing skills at tertiary education.&nbsp

    Urgensi Penggunaan Bahasa Inggris Bagi Masyarakat Indonesia dalam Menjalani Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

    Get PDF
    In undergoing the Asean Economic Communit

    PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TAMBAHAN BAGI SANTRI BERKARAKTERISTIK INTROVERT PADA AKTIVITAS SPEAKING DI KELAS BAHASA INGGRIS SEKOLAH AGAMA BANTUAN KERAJAAN (SABK) DI PULAU PINANG MALAYSIA

    Get PDF
    In teaching and learning process of English class, especially in speaking activity, teacher is the most important element in increases their students’ motivation. Based on preliminary data, which the researcher found, there were 15 students in grade 4 of SABK Al-Madrasah Al-Khairiah Al-Islamiah Pokok Sena Kepala Batas, Pulau Pinang, Malaysia which have introverted characteristic. So, based on the need analysis, the researcher felt to develop a special material for 15 introvert students in speaking activities. The steps undertaken by the researcher in conducting this development research is started from doing the need analysis of the students and English teachers in that school, the development of teaching materials in accordance with the results of needs analysis, validation and revision by coordinating the expert in the field of English education in Islamic boarding school, try-out, and last is a revision to produce the final product. The product of this development research is an additional teaching material for students with introverted characteristic in English speaking activities based on cooperative learning approach. The topics of the teaching materials that have been developed are as follows; let's talk, see you in the school, my daily activities, conversation in the morning, my favorite activity, debate activity and promoting

    Implementasi Hukum Adat Berbasis Kearifan Lokal melalui Peraturan Daerah

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini ingin menemukan isi kandungan, implementasi, dan posisi Undang-Undang Adat Lembaga Kota Bengkulu dalam bingkai hukum Nasional. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif bersifat deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Undang-undang Adat Lembaga Kota Bengkulu terdiri dari 9 bab dan 84 pasal yang berisi tentang: Hal bertunangan, lari melarikan, bimbang, nikah, sarak atau bercerai, keramaian, pemindahan harta dan angkat anak, pusaka, dan penjagaan yang tersebut di atas. Beberapa pasal masih diterapkan dalam masyarakat misalnya pasal 37 tentang wali nikah, pasal 43 tentang taklik nikah, pasal 49 tentang permintaan sarak/cerai, pasal 63 tentang ketetapan anak pasca cerai, dan pasal 71 tentang wasiat. Dalam lingkup Nasional, undang-undang adat lembaga ini diberlakukan melalui sebuah Peraturan Daerah Kota Bengkulu Nomor 29 tahun 2003. Simpulan dari penelitian ini adalah pada saat ini, posisi pengesahan keberlakuan adat di Kota Bengkulu diatur dalam Peraturan Daerah Kota Bengkulu Nomor 29 Tahun 2003 tentang Pemberlakuan Adat di Kota Bengkulu. Ini menunjukkan bahwa undang-undang adat kota Bengkulu adalah bagian dari sistem peraturan Indonesia yang diakui oleh peraturan daerah.   Kata Kunci: Adat, Kearifan Lokal, Lembaga, Undang-Undang. &nbsp

    Kontribusi Kecerdasan Emosional Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika

    Get PDF
    Lemahnya penerapan kecerdasan emosional dalam pembelajaran matematika menyebabkan matematika dianggap sulit oleh siswa. Hal ini menjadi sebab munculnya krisis motivasi dalam belajar matematika. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui secara empiris kontribusi kecerdasan emosional terhadap motivasi belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei. Populasi penelitian yaitu seluruh siswa salah satu SMP Islam Terpadu di Jakarta Selatan, dengan sampel 69 siswa. Instrumen yang digunakan berupa angket kecerdasan emosional dan angket motivasi belajar siswa, masing-masing 30 pernyataan dengan acuan skala Likert. Analisis data dilakukan dengan analisis korelasional teknik regresi sederhana berbantuan SPSS 16.0. Hasil penelitian menunjukkan kecerdasan emosional memberikan kontribusi yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada pembelajaran matematika yaitu sebesar 14,3%, sedangkan 85,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Kecerdasan emosional perlu diperhatikan dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. The weak application of emotional quotient in learning mathematics causes mathematics to be considered difficult by students. This is the cause of the emergence of a crisis of motivation in learning mathematics. This research was conducted to empirically determine the contribution of emotional quotient to students' learning motivation. The research method used is the survey method. The research population is all students of one of the Integrated Islamic Middle Schools in South Jakarta, with a sample of 69 students. The instruments used were emotional quotient questionnaires and student learning motivation questionnaires, each containing 30 statements concerning the Likert scale. Data analysis using correlational analysis with a simple regression technique assisted by SPSS 16.0. The results showed that emotional quotient made a significant contribution to students' motivation in learning mathematics, namely 14.3%, while 85.7% was influenced by other variables not examined. Emotional intelligence needs to be considered in learning mathematics to increase student learning motivation
    corecore